About me, Queen

 

Hidup itu seperti kanvas kosong yang perlahan diisi dengan warna-warna pengalaman. Namaku Queen Rahma Aulia, dan cerita ini adalah tentang bagaimana aku melukis perjalanan hidupku dengan kuas digital di era yang terus berubah.

Terlahir dari keluarga sederhana di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, aku tumbuh dengan pemahaman bahwa setiap mimpi butuh kerja keras untuk menjadi nyata. Masa kecilku dihabiskan mendengarkan dongeng dari nenek yang selalu berakhir dengan pesan moral, dan dari situlah benih-benih nilai kehidupan pertama kali tertanam. Ayah yang bekerja sebagai pengrajin kayu mengajarkanku arti kesabaran, sementara ibu dengan lembut menunjukkan bahwa kebaikan adalah kekuatan terbesar seseorang.

Perjalanan pendidikanku dimulai dari bangku TK hingga SMA di pondok pesantren, tempat di mana ilmu dunia dan akhirat berpadu dalam harmoni yang indah. Di balik dinding-dinding pesantren, aku tidak hanya belajar membaca Al-Quran dengan tartil, tapi juga memahami bahwa setiap ayat yang turun adalah pedoman hidup yang tidak lekang oleh waktu. Subuh-subuh sudah terbiasa bangun untuk shalat tahajud, lalu dilanjutkan mengaji sebelum aktivitas sekolah dimulai, rutinitas yang mengajarkanku bahwa berkah hidup dimulai dari kedisiplinan spiritual. Kehidupan pondok mengajarkanku bahwa ilmu itu cahaya, dan setiap Muslim diwajibkan untuk menuntutnya hingga ke negeri Cina sekalipun, seperti sabda Rasulullah SAW yang selalu diingat para ustadz dan disampaikan ke para santrinya "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China".

Kini aku melanjutkan perjalanan akademik di jurusan Ilmu Lingkungan, sebuah bidang yang rasanya seperti jodoh yang telah ditakdirkan Allah untuk melanjutkan pendidikanku. Di sini, aku menemukan keindahan yang luar biasa dalam mempelajari ciptaan-Nya, dari ekosistem yang kompleks hingga keseimbangan alam yang begitu sempurna. Setiap mata kuliah tentang konservasi, biodiversitas, dan keberlanjutan lingkungan mengingatkanku pada konsep khalifah fil ardh dalam Islam, bahwa manusia diberi amanah untuk menjaga dan merawat bumi, bukan merusaknya.

Melalui studi lingkungan, aku semakin memahami makna mendalam dari ayat "Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup." Setiap penelitian lapangan, setiap analisis data ekologi, menjadi ibadah tersendiri karena dilakukan dengan niat menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi. Aku percaya bahwa melindungi lingkungan adalah bagian dari iman, dan setiap aksi kecil untuk sustainability adalah sedekah jariyah yang pahalanya akan terus mengalir.

Juara 1 Badminton Tunggal dalam ajang SMA Pantura Cup Kabupaten Lamongan 2022

Juara 1 Voli Putri dalam ajang Porseni IPNU IPPNU Kecamatan Laren 2025

Olahraga menjadi bahasa tubuh yang mengajarkanku tentang kekuatan, ketahanan, dan kerendahan hati. Di lapangan badminton, aku belajar bahwa setiap tembakan adalah hasil dari latihan yang konsisten, seperti hadits yang mengajarkan bahwa Allah menyukai amalan yang sedikit tapi istiqomah. Voli mengajarkanku tentang teamwork dan strategi, bahwa kemenangan sejati bukan hanya soal skill individu, tapi tentang bagaimana kita saling mendukung dan menutupi kelemahan satu sama lain.

Berenang membawa kedamaian tersendiri. Ketika tubuh bergerak membelah air, rasanya seperti kembali ke fitrah, mengingat bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dari air. Setiap tarikan nafas di permukaan adalah pengingat untuk bersyukur atas nikmat oksigen yang tak pernah kita bayar.

Main Flying Fox ketika berkemah tahun 2023

Menjelajahi alam adalah ibadah yang paling membahagiakan. Ketika berdiri di alam bebas, melihat hamparan hijau yang tak berujung, hati ini selalu bergetar mengucap "Subhanallah" atas keagungan ciptaan-Nya.


Berkemah tapi sebagai alumni Dewan Galang MTs Darussalam Laren 2024
 

Berkemah untuk Diklat Dewan Galang angkatan 5 MTs Darussalam Laren 2024

Camping di tengah hutan membuat aku merasakan kesederhanaan yang hakiki. Di bawah langit berbintang, tanpa keramaian kota, aku belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu butuh yang mewah. Suara jangkrik di malam hari, hembusan angin pagi, dan kicauan burung di fajar adalah musik alam yang lebih indah dari symphony orkestra manapun.

Belajar bagiku bukan sekadar mengumpulkan informasi, tapi tentang membangun jembatan antara pengetahuan dan kebijaksaan. Setiap hari aku bangun dengan rasa ingin tahu yang tak pernah pudar, seperti anak kecil yang baru pertama kali melihat pelangi.

Tujuan belajarku adalah di mana ilmu yang aku peroleh nantinya akan menjadi investasi diriku untuk menjadi individu yang lebih berpengetahuan, adaptif, mengasah jiwa sosial saya, belajar berbicara di depan umum, dan berpikiran terbuka. Aku juga ingin belajar menguasai berbagai platform teknologi digital untuk menjadi mahasiswa ilmu lingkungan yang dapat memanfaatkan teknologi modern dengan efektif. Aku percaya bahwa di era digital ini, kemampuan untuk menyampaikan pesan lingkungan melalui konten yang menarik dan mudah dipahami adalah kunci untuk membuka mata masyarakat terhadap isu-isu krusial yang tengah kita hadapi.

Blogging, aku ingin mengasah kemampuan menulis yang tidak hanya informatif, tapi juga menginspirasi. Setiap artikel yang kutulis adalah dakwah lingkungan, mengajak pembaca untuk merefleksikan hubungan mereka dengan alam. Mulai dari tips sederhana seperti mengurangi plastik sekali pakai hingga pembahasan mendalam tentang perubahan iklim, semua dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami untuk semua kalangan.

Content creation di berbagai platform media sosial menjadi strategi yang tidak bisa diabaikan. Instagram, TikTok, YouTube, setiap platform memiliki bahasa dan audiensnya sendiri. Aku ingin belajar bagaimana mengemas data ilmiah tentang lingkungan menjadi story Instagram yang menarik, atau menjelaskan konsep jejak karbon melalui video TikTok yang menyenangkan tapi tetap edukatif.

Digital storytelling untuk environmental awareness adalah skill yang benar-benar ingin kudalami. Bagaimana caranya membuat thread Twitter tentang krisis air bersih yang viral tapi tetap akurat? Bagaimana mengubah hasil penelitian lapangan menjadi artikel blog yang dibaca ribuan orang dan menggerakkan mereka untuk beraksi? Ini adalah tantangan komunikasi yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang audiens dan platform digital.

Yang tak kalah penting adalah kemampuan riset dan fact-checking untuk environmental journalism. Aku ingin belajar mengedukasi terkait lingkungan yang tidak hanya viral, tapi juga credible. Setiap postingan harus didukung data yang valid, setiap klaim harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Karena kesalahan informasi tentang isu lingkungan bisa berakibat fatal bagi masa depan planet ini.

Visualisasi data juga menjadi skill penting yang ingin kuasai. Bagaimana cara membuat infografis tentang tingkat polusi udara suatu kota yang tidak hanya informatif tapi juga eye-catching, bagaimana menyajikan data statistik sampah laut Indonesia dalam bentuk visual yang membuat orang tergerak untuk action, bukan malah menyerah sebelum mulai.

Membangun Jejak Digital yang Bermakna

Di dunia yang semakin terhubung ini, identitas digital kita adalah cerminan dari siapa kita sebenarnya. Aku percaya bahwa setiap postingan, setiap komentar, setiap interaksi online adalah investasi untuk masa depan, bisa menjadi aset berharga atau malah boomerang yang menyakitkan.

Prinsip pertamaku dalam berdigital adalah authenticity. Aku memilih untuk menjadi diri sendiri, bukan versi yang dilebih-lebihkan atau dibuat-buat. Media sosialku adalah refleksi jujur dari perjalanan, pembelajaran, dan momen-momen yang benar-benar bermakna. Bukan tentang pamer, tapi tentang berbagi inspirasi dan belajar bersama.

Respect menjadi pondasi setiap interaksi digital. Internet memberi kita kekuatan untuk menjangkau siapa saja, tapi dengan kekuatan itu datang tanggung jawab. Aku selalu berusaha berkomentar dengan bijak, berbagi konten yang bermanfaat, dan tidak ikut serta dalam drama online yang tidak produktif.

Edukasi dan inspirasi adalah misi utama kehadiran digitalku. Setiap konten yang kubuat bertujuan untuk memberikan nilai tambah, entah itu tips teknis, sharing pengalaman belajar, atau sekadar reminder positif untuk hari yang berat. Aku ingin platformku menjadi tempat yang orang kunjungi bukan untuk membandingkan hidup, tapi untuk mendapat semangat melanjutkan perjalanan mereka.

Privacy dan security juga menjadi perhatian serius. Aku belajar untuk tidak oversharing, melindungi informasi pribadi, dan selalu berpikir dua kali sebelum posting sesuatu. Digital footprint itu permanen, jadi setiap langkah harus dipikirkan dengan matang.

Menatap Perjalanan yang Tak Berujung

Perjalanan ini masih panjang, dan aku sadar bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk belajar hal baru. Aku ingin menjadi bagian dari generasi yang menggunakan teknologi bukan hanya untuk kemudahan pribadi, tapi untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas. Setiap skill yang kupelajari, setiap koneksi yang kubangun, setiap karya yang kuciptakan adalah puzzle kecil dari visi besar itu.

Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk mengenal ceritaku. Ini bukan akhir, tapi baru permulaan dari petualangan digital yang penuh warna. Mari kita saling menginspirasi dan tumbuh bersama di dunia maya yang penuh kemungkinan ini.


"One day, i'm gonna have everything i prayed for. I really believe it."

Connect with me:

  • Instagram: @qwynemy
  • Email: auliaqueenrahma@gmail.com

Komentar

Postingan Populer